Rabu, 28 Oktober 2009

!0 hal Ide Gila

Niluh Putu Afirnda R.D.S - 44308010043
  1. mobil yang bisa jalan di air
  2. permen karet manis terus sampai MATI
  3. piring serba guna (bisa berubah menjadi gelas)
  4. baju BUNGLON (bisa berubah warna)
  5. microphone pen (pulpen yang punya fungsi menjadi microphone)
  6. mesin waktu
  7. baterai handphone yang g bisa abis - abis
  8. digital kamera yg bisa langsung jadi
  9. sepeda terbang
  10. jam GPS (jam yang menggunakan sistem GPS)

Kreatif dan inovasi dalam usaha


Niluh Putu Afrinda R.D.S
44308010047

Hubungan Kreatifitas, Inovasi dengan Kewirausahaan

mungkin sedikit informasi ini membantu rekan atau teman yang ingin mengetahui sedikit mengenai bidang kewirausahaan. adapun informasi ini saya dapatkan saat saya mengambil mata kuliah kewirausahaan dikampus saya..

Inovasi
Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi yang baru. Konsep kebaruan ini berbeda bagi kebanyakan orang karena sifat nya relative (apa yang dianggap baru oleh seseorang atau pada suatu konteks dapat menjadi sesuatu yang meruapakan lama bagi orang lain dalam konteks lain).
Inovasi adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang menambah
atau menciptakan nilai-nilai manfaat(social/ekonomik) (Gde Raka,2001). Untuk menghasilkan perilaku inofatif seseorang harus melihat inovasi secara mendasar sebagai proses yang dapat dikelola (John Adair,1996)

Kreativitas
Kreativitas merupakan memikirkan sesuatu,kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

Kreatif
Menghadirkan sesuatu benda atau hal yang sebelumnya sama sekali belum ada untuk dipergunakan. Ide yang kratif dikaitkan dengan ide yang baru paling tidak untuk orang yang bersangkutan Ide kreatif ini dapat melibatkan sebuah usaha penggabungan du ahal atau lebih ide-ide secara langsung (John Adair,1996)

Krativitas dan inovasi
Inovasi dan kerativitas berbeda wilayah domain yang sama,teapi memiliki batasan yang tegas. Kreatifitas merupakan langkah pertama menuju inovasi yang terdiri atas berbagai tahap. Kreatifitas berkaitan dengan produksi kebaruan dan ide yang bermanfaat sedangkan inovasi berkaitan dengan produksi atau adopsi ide yang bermanfaat dan implementasinya.

Wirausaha
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.

Kewirausahaan
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun,gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.
Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan
nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki
adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),
kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung
risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya. Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
a.Melakukan proses/ teknik baru (the new technik)
b.Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),
c.Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),
d.Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar
e.Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton).

Prinsip Dagang Orang Cina (Anggita Wira Putri - 44308010047)

Anggita Wira Putri

44308010047


Orangcina cenderung menggeluti perdagangan karena hal itu adalah car untukmeningkatkan status sosial dan kedudukannya dalam masyarakat. Adabeberapa faktor lain yang dominan dalam membentuk minat ,sikap,keterampilan, dan keberhasilan dagang orang cina. Di antaranya adalahlingkungan sekitar, persaingan ,kepercayaan,dan tuntutan hidup. Begitujuga dengan tekanan dan survival (harus mempertahankan hidup)juga turutmemberikan kontribusi atas keberhasilan orang cina dalam kegiatanperdagangan dan bisnis.

Prinsip-prinsip selalu digunakan orang cina untuk menilai kewibawaan seorang pelanggan :

a. Agresif

Dalam kegiatan perdagangan,tidak ada konsep kompromi dan bertenggangrasa terutama jika berkenaan dengan kualitas barang,untung,dan rugi.Dalam kegiatan dagang ,pedagang harus tahu bagaimana membedakan antaraurusan pribadi dan kegiatan perdagangan.

b. Jangan melepaskan peluang

Peluang hanya datang sekali dan tidask untuk kedua kalinya. Pedagangharus cepat bertindak. Orang suka bekerja cepat. Meereka tidak sukamembuang-buang waktu. Apabila bekerja, mereka akan mencurahkan seluruhpikiran untuk menyukseskannya.

c. Berani Mengambil Resiko

Berani megambil resiko termasuk resiko gagal,rugi ataupun jatuhnyausaha dagangnya. Berdagang adalah suatu kegiatan yang penuh denganresiko. Setiap kegiatan perdagangan perlu dulakukan dengansungguh-sungguh,bukannya dilakukan secara sambil lalu. Orang yangberani harus berani mencoba,membuka dan memajukan kegiatanperdagangannya. Musuh utama para pedagang adalah takut bersaing,mencari bisnis baru, dan menghadapi kegagalan. Tanpa memahami prinsipberikut ini, pedagang akam kalah dan dikalahkan. Dengan memeganng padaprinsip ‘’biar kalah tetapi jangan gagal’’,pedagang pasti akan bangkitkembali.

d. Tahan Banting

Berdagang menuntut pengorbanan yang banyak, seperti waktu ,tenaga,uangdan sebagainya. Mengurus perdagangan memeerlukan orang yang mempunyaistmina yang kuat. Selain itu,mereka juga harus mempunyai mental danjiwa yang kukuh untuk menghadapi bentuk tekanan apa pun . bagi orangcina untuk berhasilan , seseorang harus mengalami rasa akit ,kasusahandan jugapenderitaan terlebih dahulu.

e. Jangan Menyerah pada Nasib

Orang cina percaya , hidup seumpama roda. Sebentar di atas danadakalanya di bawah. Pedagang harus bersikap terbuka dan berlaku dadaapabila berhadapan dengan situasi yang sulit. Dengan demikian barulahmereka bisa mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapinya.

f. Semangat Berjuang

Pedagangan adalah fighter(petarung) dan survivor(punya cara untukbertahan hidup). Mereka harus selalu bersamangat dengan apa yangdilakukannya. Sebagainya pejuang, pedagang harus senantiasa waspada danberjaga –jaga dalam mengatur kegiatan perdagangan. Perdagangan ibaratperjuang yang menuntut pengorbanan. Keenam prinsip ini harus diterapkanperdagangan

MENGENALI PELUANG DAN MEMILIH JENIS USAHA MELALUI POTENSI DIRI - Niluh Putu Afrinda R.D.S - 44308010043

Niluh Putu Afrinda R.D.S
44308010043

Mengenali Potensi Diri

Azis Writes: ”Mungkin, ada di antara kita yang masih belum tahu bagaimana sebenarnya potensi kita, dengan kata lain apa sebenarnya kelemahan dan kekuatan diri kita. Jangankan kita, para ilmuwan (seperti psikologi) masih bingung mengenal siapa manusia. Bahkan lebih tragis lagi manusia dianggap menyimpan berbagai misteri, dan menyebutnya sebagai black box?”

Alexis Carel (1976) menuliskan tentang betapa keringnya pengetahuan manusia terhadap dirinya sendiri dalam sebuah buku ”A Man Unknown”. ”Berabad-abad lamanya manusia gagal mengenal manusia,” begitu kata Emha Ainun Najib dalam sebuah puisinya. Padahal menjawab siapa manusia menjadi bagian penting bagi manusia itu sendiri.

Potensi diri manusia ibarat Gunung Es di lautan, yang muncul ke permukaan hanya sedikit sedangkan yang lain tertutup oleh lautan. Manusia memiliki potensi diri yang luar biasa bila kita dapat mengasahnya, melatih atau memanfaatkan dengan tepat dan benar.

Potensi diri manusia terdiri atas kekuatan fisik yang di kontrol oleh otak, dan kekuatan metafisika yang dikontrol oleh hati nurani. Potensi ini merupakan alat yang mampu membantu manusia agar terlepas dari kemelaratan dan kemiskinan, jadi jangan kita sia-siakan anugerah Tuhan tersebut. Kemiskinan dan kemelaratan manusia bukan nasib atau takdir, namun lebih merupakan bentuk ketidaktahuan dan kemalasan manusia dalam mengenali, menggali, serta memanfaatkan potensi dirinya.

Potensi dari kekuatan fisik lebih sering kita gunakan untuk menjalankan rutinitas kita sehari-hari. Dari rutinitas itu kita mendapatkan apa yang dinamakan kebiasaan, dan hal ini dapat membentuk karakter diri kita. Jika kita mengasahnya dengan cara-cara yang benar maka kita akan mendapat banyak ketrampilan. Misalnya, seseorang yang rajin melatih dirinya untuk memainkan piano, maka ia akan dikenal orang sebagai seorang pianis. Dari kebiasaannya berlatih maka ia mempunyai ketrampilan untuk memainkan piano. Inilah potensi diri yang dapat kita peroleh dari kekuatan fisik.

Berikutnya adalah potensi dari kekuatan metafisika. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar bahwa hanya orang tertentu yang diberi potensi ini, yaitu Bakat. Sebenarnya pendapat ini kurang benar, karena semua orang memiliki bakat. Hanya saja kita belum mengenalnya, maka tentu saja tidak juga dapat menggalinya. Munculnya bakat tidaklah sama. Pada beberapa orang, bakat langsung timbul ke permukaan; dan pada sebagian besar orang, bakat itu tidak langsung muncul ke permukaan. Jika kita menggali serta mengasah dengan tepat dan benar, maka kita akan mempunyai naluri yang hebat. Misalnya, serupa dengan contoh di atas. Seseorang yang sebenarnya mempunyai bakat menjadi pianis, namun karena ia tidak rajin berlatih maka ia tidak akan pernah bisa menunjukkan bakatnya dan tentu saja kalah dengan yang tidak berbakat di bidang ini namun ia terampil. Namun jika orang ini rajin berlatih, maka ia tidak hanya menjadi seorang pianis. Ia juga bisa menjadi seorang composer ataupun pencipta lagu. Berbeda dengan orang yang hanya terampil, bakat melahirkan naluri yang menghasilkan nilai lebih. Sedangkan orang yang terampil hanya maksimal sebagai seorang pemain atau player. Inilah potensi diri yang dapat kita peroleh dari kekuatan metafisika.

Dalam usaha kita mengenali potensi yang kita miliki tentu saja banyak terdapat faktor-faktor yang menjadi penghambat. Di antaranya adalah:

1. Faktor penghambat dari lingkungan

Adalah sistem yang dianut oleh lingkungan di sekitar kita, baik itu di sekolah maupun dilingkungan rumah kita. Semisal adanya senioritas di sekolah yang menyebabkan prestasi kita tidak dapat berkembang.

2. Faktor penghambat dari tiap individu

Merupakan faktor yang menyebabkan kita enggan untuk instropeksi diri karena terkadang kita tidak mau menerima kenyataan. Misalnya saja faktor tujuan hidup dan usia.

3. Faktor tujuan hidup yang tidak/belum tergambar dengan jelas

Merupakan faktor motivasi dan faktor keengganan untuk menelaah diri. Terkadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.

4. Faktor usia

Terkadang orang yang sudah tua dalam usia tidak dapat melihat akan kearifan dan kebijaksanaan yang dapat dicapainya. Mereka cenderung memandang bahwa usia muda lebih hebat karena produktif.

Kita dapat mengenali potensi apa yang terdapat pada diri kita melalui berbagai cara. Di sini kami akan uraikan 2 pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengenali potensi diri kita, yaitu:

  1. Melakukan analisa diri, yakni dengan cara:
  2. Mengenali diri (baik kelebihan maupun kelemahan), menurut penilaian diri sendiri.
  3. Mengenali diri (baik kelebihan maupun kelemahan), menurut penilaian orang lain.
  4. Membandingkan dan mengevaluasinya.
  5. Melakukan perbaikan setiap saat.
  6. Melakukan uji diri dengan melakukan knowing by doing. Prinsipnya adalah:
  7. Kita tidak tahu persis batas kemampuan kita kecuali kita melakukannya sendiri (lakukan dan bekerja keras).
  8. Setelah melakukannya barulah kita mengerti sejauh mana kemampuan kita.
  9. Setelah mencobanya barulah kita tahu, cocok tidaknya sebuah pekerjaan itu bagi kita.

Cermat Melihat Peluang

Yang terpenting dari hidup ini adalah bagaimana kita memanfaatkan usia dengan maksimal dan tidak ada waktu yang terbuang percuma. Karena sesungguhnya waktu terus berjalan dan tidak menunggu kita. Lalu bagaimana kita memanfaatkan waktu yang ada dengan maksimal?

Mulailah sejak saat ini, dari diri kita sendiri untuk membuka diri dan mengenali potensi yang kita miliki. Mulailah melatih bakat yang kita miliki sehingga kita tidak hanya mempunyai bakat yang terpendam ataupun hanya terampil melakukan sesuatu, namun kita bisa menjadi manusia dengan bakat dan ketrampilan yang terasah dengan baik.

Inilah yang membuat kita bisa dengan cermat melihat peluang yang ada. Bagi siswa yang telah mengenali bakatnya, ia tidak akan pernah salah pililh ke arah mana ia akan mencapai tujuan hidupnya. Langkahnya mantap dan tepat terus ke depan. Tidak berbelok ke sana kemari, karena masih belum yakin akan kemampuannya sendiri sehingga bingung arah mana yang akan dituju. Ia tidak akan bisa cermat dalam melihat peluang-peluang yang ada karena disibukkan dengan dirinya sendiri.

Siswa yang memutuskan untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, tentu langsung memilih program yang sesuai dengan bakat yang telah ia ketahui. Ia paham benar bahwa dengan mengikuti pendidikan tersebut, ia dapat mengasah potensi dirinya sehingga menjadi ahli di bidang tersebut.

Siswa yang memutuskan untuk langsung bekerja setelah keluar dari SMA, lepas ia bekerja di suatu perusahaan ataupun berwirausaha; juga akan benar-benar paham ke mana ia – dengan bakat yang dimilikinya – akan mengambil langkah. Ia juga paham benar bahwa bekerja di perusahaan yang sesuai dengan bakat yang ia miliki, akan membuatnya memiliki keahlian yang makin terasah. Begitu juga dengan sang wirausahawan. Ia akan benar-benar menikmati laju usaha yang ia rintis, karena ia tahu benar bahwa usahanya sesuai dengan bakat yang ia miliki. Ia akan selalu menciptakan inovasi-inovasi dari naluri bisnisnya. Setiap waktu yang ia lalui, semakin membuat dirinya terampil dalam mengolah usahanya.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa tanpa mengetahui potensi diri kita, kita akan berjalan tak tentu arah dalam mencapai apa yang kita inginkan. Tujuan hidup kita hanya sekedar harapan atau impian. Waktu akan terbuang dengan percuma. Namun jika kita memahami potensi yang kita miliki, kita akan menjadi manusia yang berkualitas. Kita akan memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain, dan dengannya kita dapat menolong orang lain yang membutuhkannya. Manusia yang berkualitas selalu menjadi panutan dan tumpuan masyarakat sehingga dimana pun ia berada akan bermanfaat bagi orang lain.

Prinsip Dagang Orang Cina (Niluh Putu Afrinda R.D.S - 44308010043)

Niluh Putu Afrinda R.D.S

44308010043


Orangcina cenderung menggeluti perdagangan karena hal itu adalah car untukmeningkatkan status sosial dan kedudukannya dalam masyarakat. Adabeberapa faktor lain yang dominan dalam membentuk minat ,sikap,keterampilan, dan keberhasilan dagang orang cina. Di antaranya adalahlingkungan sekitar, persaingan ,kepercayaan,dan tuntutan hidup. Begitujuga dengan tekanan dan survival (harus mempertahankan hidup)juga turutmemberikan kontribusi atas keberhasilan orang cina dalam kegiatanperdagangan dan bisnis.

Prinsip-prinsip selalu digunakan orang cina untuk menilai kewibawaan seorang pelanggan :

a. Agresif

Dalam kegiatan perdagangan,tidak ada konsep kompromi dan bertenggangrasa terutama jika berkenaan dengan kualitas barang,untung,dan rugi.Dalam kegiatan dagang ,pedagang harus tahu bagaimana membedakan antaraurusan pribadi dan kegiatan perdagangan.

b. Jangan melepaskan peluang

Peluang hanya datang sekali dan tidask untuk kedua kalinya. Pedagangharus cepat bertindak. Orang suka bekerja cepat. Meereka tidak sukamembuang-buang waktu. Apabila bekerja, mereka akan mencurahkan seluruhpikiran untuk menyukseskannya.

c. Berani Mengambil Resiko

Berani megambil resiko termasuk resiko gagal,rugi ataupun jatuhnyausaha dagangnya. Berdagang adalah suatu kegiatan yang penuh denganresiko. Setiap kegiatan perdagangan perlu dulakukan dengansungguh-sungguh,bukannya dilakukan secara sambil lalu. Orang yangberani harus berani mencoba,membuka dan memajukan kegiatanperdagangannya. Musuh utama para pedagang adalah takut bersaing,mencari bisnis baru, dan menghadapi kegagalan. Tanpa memahami prinsipberikut ini, pedagang akam kalah dan dikalahkan. Dengan memeganng padaprinsip ‘’biar kalah tetapi jangan gagal’’,pedagang pasti akan bangkitkembali.

d. Tahan Banting

Berdagang menuntut pengorbanan yang banyak, seperti waktu ,tenaga,uangdan sebagainya. Mengurus perdagangan memeerlukan orang yang mempunyaistmina yang kuat. Selain itu,mereka juga harus mempunyai mental danjiwa yang kukuh untuk menghadapi bentuk tekanan apa pun . bagi orangcina untuk berhasilan , seseorang harus mengalami rasa akit ,kasusahandan jugapenderitaan terlebih dahulu.

e. Jangan Menyerah pada Nasib

Orang cina percaya , hidup seumpama roda. Sebentar di atas danadakalanya di bawah. Pedagang harus bersikap terbuka dan berlaku dadaapabila berhadapan dengan situasi yang sulit. Dengan demikian barulahmereka bisa mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapinya.

f. Semangat Berjuang

Pedagangan adalah fighter(petarung) dan survivor(punya cara untukbertahan hidup). Mereka harus selalu bersamangat dengan apa yangdilakukannya. Sebagainya pejuang, pedagang harus senantiasa waspada danberjaga –jaga dalam mengatur kegiatan perdagangan. Perdagangan ibaratperjuang yang menuntut pengorbanan. Keenam prinsip ini harus diterapkanperdagangan

MENGENALI PELUANG DAN MEMILIH JENIS USAHA MELALUI POTENSI DIRI - Anggita Wira Putri - 44308010047

AnggitaWiraPutri
44308010047

Mengenali Potensi Diri

Azis Writes: ”Mungkin, ada di antara kita yang masih belum tahu bagaimana sebenarnya potensi kita, dengan kata lain apa sebenarnya kelemahan dan kekuatan diri kita. Jangankan kita, para ilmuwan (seperti psikologi) masih bingung mengenal siapa manusia. Bahkan lebih tragis lagi manusia dianggap menyimpan berbagai misteri, dan menyebutnya sebagai black box?”

Alexis Carel (1976) menuliskan tentang betapa keringnya pengetahuan manusia terhadap dirinya sendiri dalam sebuah buku ”A Man Unknown”. ”Berabad-abad lamanya manusia gagal mengenal manusia,” begitu kata Emha Ainun Najib dalam sebuah puisinya. Padahal menjawab siapa manusia menjadi bagian penting bagi manusia itu sendiri.

Potensi diri manusia ibarat Gunung Es di lautan, yang muncul ke permukaan hanya sedikit sedangkan yang lain tertutup oleh lautan. Manusia memiliki potensi diri yang luar biasa bila kita dapat mengasahnya, melatih atau memanfaatkan dengan tepat dan benar.

Potensi diri manusia terdiri atas kekuatan fisik yang di kontrol oleh otak, dan kekuatan metafisika yang dikontrol oleh hati nurani. Potensi ini merupakan alat yang mampu membantu manusia agar terlepas dari kemelaratan dan kemiskinan, jadi jangan kita sia-siakan anugerah Tuhan tersebut. Kemiskinan dan kemelaratan manusia bukan nasib atau takdir, namun lebih merupakan bentuk ketidaktahuan dan kemalasan manusia dalam mengenali, menggali, serta memanfaatkan potensi dirinya.

Potensi dari kekuatan fisik lebih sering kita gunakan untuk menjalankan rutinitas kita sehari-hari. Dari rutinitas itu kita mendapatkan apa yang dinamakan kebiasaan, dan hal ini dapat membentuk karakter diri kita. Jika kita mengasahnya dengan cara-cara yang benar maka kita akan mendapat banyak ketrampilan. Misalnya, seseorang yang rajin melatih dirinya untuk memainkan piano, maka ia akan dikenal orang sebagai seorang pianis. Dari kebiasaannya berlatih maka ia mempunyai ketrampilan untuk memainkan piano. Inilah potensi diri yang dapat kita peroleh dari kekuatan fisik.

Berikutnya adalah potensi dari kekuatan metafisika. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar bahwa hanya orang tertentu yang diberi potensi ini, yaitu Bakat. Sebenarnya pendapat ini kurang benar, karena semua orang memiliki bakat. Hanya saja kita belum mengenalnya, maka tentu saja tidak juga dapat menggalinya. Munculnya bakat tidaklah sama. Pada beberapa orang, bakat langsung timbul ke permukaan; dan pada sebagian besar orang, bakat itu tidak langsung muncul ke permukaan. Jika kita menggali serta mengasah dengan tepat dan benar, maka kita akan mempunyai naluri yang hebat. Misalnya, serupa dengan contoh di atas. Seseorang yang sebenarnya mempunyai bakat menjadi pianis, namun karena ia tidak rajin berlatih maka ia tidak akan pernah bisa menunjukkan bakatnya dan tentu saja kalah dengan yang tidak berbakat di bidang ini namun ia terampil. Namun jika orang ini rajin berlatih, maka ia tidak hanya menjadi seorang pianis. Ia juga bisa menjadi seorang composer ataupun pencipta lagu. Berbeda dengan orang yang hanya terampil, bakat melahirkan naluri yang menghasilkan nilai lebih. Sedangkan orang yang terampil hanya maksimal sebagai seorang pemain atau player. Inilah potensi diri yang dapat kita peroleh dari kekuatan metafisika.

Dalam usaha kita mengenali potensi yang kita miliki tentu saja banyak terdapat faktor-faktor yang menjadi penghambat. Di antaranya adalah:

1. Faktor penghambat dari lingkungan

Adalah sistem yang dianut oleh lingkungan di sekitar kita, baik itu di sekolah maupun dilingkungan rumah kita. Semisal adanya senioritas di sekolah yang menyebabkan prestasi kita tidak dapat berkembang.

2. Faktor penghambat dari tiap individu

Merupakan faktor yang menyebabkan kita enggan untuk instropeksi diri karena terkadang kita tidak mau menerima kenyataan. Misalnya saja faktor tujuan hidup dan usia.

3. Faktor tujuan hidup yang tidak/belum tergambar dengan jelas

Merupakan faktor motivasi dan faktor keengganan untuk menelaah diri. Terkadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.

4. Faktor usia

Terkadang orang yang sudah tua dalam usia tidak dapat melihat akan kearifan dan kebijaksanaan yang dapat dicapainya. Mereka cenderung memandang bahwa usia muda lebih hebat karena produktif.

Kita dapat mengenali potensi apa yang terdapat pada diri kita melalui berbagai cara. Di sini kami akan uraikan 2 pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengenali potensi diri kita, yaitu:

  1. Melakukan analisa diri, yakni dengan cara:
  2. Mengenali diri (baik kelebihan maupun kelemahan), menurut penilaian diri sendiri.
  3. Mengenali diri (baik kelebihan maupun kelemahan), menurut penilaian orang lain.
  4. Membandingkan dan mengevaluasinya.
  5. Melakukan perbaikan setiap saat.
  6. Melakukan uji diri dengan melakukan knowing by doing. Prinsipnya adalah:
  7. Kita tidak tahu persis batas kemampuan kita kecuali kita melakukannya sendiri (lakukan dan bekerja keras).
  8. Setelah melakukannya barulah kita mengerti sejauh mana kemampuan kita.
  9. Setelah mencobanya barulah kita tahu, cocok tidaknya sebuah pekerjaan itu bagi kita.

Cermat Melihat Peluang

Yang terpenting dari hidup ini adalah bagaimana kita memanfaatkan usia dengan maksimal dan tidak ada waktu yang terbuang percuma. Karena sesungguhnya waktu terus berjalan dan tidak menunggu kita. Lalu bagaimana kita memanfaatkan waktu yang ada dengan maksimal?

Mulailah sejak saat ini, dari diri kita sendiri untuk membuka diri dan mengenali potensi yang kita miliki. Mulailah melatih bakat yang kita miliki sehingga kita tidak hanya mempunyai bakat yang terpendam ataupun hanya terampil melakukan sesuatu, namun kita bisa menjadi manusia dengan bakat dan ketrampilan yang terasah dengan baik.

Inilah yang membuat kita bisa dengan cermat melihat peluang yang ada. Bagi siswa yang telah mengenali bakatnya, ia tidak akan pernah salah pililh ke arah mana ia akan mencapai tujuan hidupnya. Langkahnya mantap dan tepat terus ke depan. Tidak berbelok ke sana kemari, karena masih belum yakin akan kemampuannya sendiri sehingga bingung arah mana yang akan dituju. Ia tidak akan bisa cermat dalam melihat peluang-peluang yang ada karena disibukkan dengan dirinya sendiri.

Siswa yang memutuskan untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, tentu langsung memilih program yang sesuai dengan bakat yang telah ia ketahui. Ia paham benar bahwa dengan mengikuti pendidikan tersebut, ia dapat mengasah potensi dirinya sehingga menjadi ahli di bidang tersebut.

Siswa yang memutuskan untuk langsung bekerja setelah keluar dari SMA, lepas ia bekerja di suatu perusahaan ataupun berwirausaha; juga akan benar-benar paham ke mana ia – dengan bakat yang dimilikinya – akan mengambil langkah. Ia juga paham benar bahwa bekerja di perusahaan yang sesuai dengan bakat yang ia miliki, akan membuatnya memiliki keahlian yang makin terasah. Begitu juga dengan sang wirausahawan. Ia akan benar-benar menikmati laju usaha yang ia rintis, karena ia tahu benar bahwa usahanya sesuai dengan bakat yang ia miliki. Ia akan selalu menciptakan inovasi-inovasi dari naluri bisnisnya. Setiap waktu yang ia lalui, semakin membuat dirinya terampil dalam mengolah usahanya.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa tanpa mengetahui potensi diri kita, kita akan berjalan tak tentu arah dalam mencapai apa yang kita inginkan. Tujuan hidup kita hanya sekedar harapan atau impian. Waktu akan terbuang dengan percuma. Namun jika kita memahami potensi yang kita miliki, kita akan menjadi manusia yang berkualitas. Kita akan memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain, dan dengannya kita dapat menolong orang lain yang membutuhkannya. Manusia yang berkualitas selalu menjadi panutan dan tumpuan masyarakat sehingga dimana pun ia berada akan bermanfaat bagi orang lain.

MENGENALI PELUANG DAN MEMILIH JENIS USAHA MELALUI POTENSI DIRI - Mochamad Ibnu Syina - 44308010031

Mochamad Ibnu Syina
44308010031

Mengenali Potensi Diri

Azis Writes: ”Mungkin, ada di antara kita yang masih belum tahu bagaimana sebenarnya potensi kita, dengan kata lain apa sebenarnya kelemahan dan kekuatan diri kita. Jangankan kita, para ilmuwan (seperti psikologi) masih bingung mengenal siapa manusia. Bahkan lebih tragis lagi manusia dianggap menyimpan berbagai misteri, dan menyebutnya sebagai black box?”

Alexis Carel (1976) menuliskan tentang betapa keringnya pengetahuan manusia terhadap dirinya sendiri dalam sebuah buku ”A Man Unknown”. ”Berabad-abad lamanya manusia gagal mengenal manusia,” begitu kata Emha Ainun Najib dalam sebuah puisinya. Padahal menjawab siapa manusia menjadi bagian penting bagi manusia itu sendiri.

Potensi diri manusia ibarat Gunung Es di lautan, yang muncul ke permukaan hanya sedikit sedangkan yang lain tertutup oleh lautan. Manusia memiliki potensi diri yang luar biasa bila kita dapat mengasahnya, melatih atau memanfaatkan dengan tepat dan benar.

Potensi diri manusia terdiri atas kekuatan fisik yang di kontrol oleh otak, dan kekuatan metafisika yang dikontrol oleh hati nurani. Potensi ini merupakan alat yang mampu membantu manusia agar terlepas dari kemelaratan dan kemiskinan, jadi jangan kita sia-siakan anugerah Tuhan tersebut. Kemiskinan dan kemelaratan manusia bukan nasib atau takdir, namun lebih merupakan bentuk ketidaktahuan dan kemalasan manusia dalam mengenali, menggali, serta memanfaatkan potensi dirinya.

Potensi dari kekuatan fisik lebih sering kita gunakan untuk menjalankan rutinitas kita sehari-hari. Dari rutinitas itu kita mendapatkan apa yang dinamakan kebiasaan, dan hal ini dapat membentuk karakter diri kita. Jika kita mengasahnya dengan cara-cara yang benar maka kita akan mendapat banyak ketrampilan. Misalnya, seseorang yang rajin melatih dirinya untuk memainkan piano, maka ia akan dikenal orang sebagai seorang pianis. Dari kebiasaannya berlatih maka ia mempunyai ketrampilan untuk memainkan piano. Inilah potensi diri yang dapat kita peroleh dari kekuatan fisik.

Berikutnya adalah potensi dari kekuatan metafisika. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar bahwa hanya orang tertentu yang diberi potensi ini, yaitu Bakat. Sebenarnya pendapat ini kurang benar, karena semua orang memiliki bakat. Hanya saja kita belum mengenalnya, maka tentu saja tidak juga dapat menggalinya. Munculnya bakat tidaklah sama. Pada beberapa orang, bakat langsung timbul ke permukaan; dan pada sebagian besar orang, bakat itu tidak langsung muncul ke permukaan. Jika kita menggali serta mengasah dengan tepat dan benar, maka kita akan mempunyai naluri yang hebat. Misalnya, serupa dengan contoh di atas. Seseorang yang sebenarnya mempunyai bakat menjadi pianis, namun karena ia tidak rajin berlatih maka ia tidak akan pernah bisa menunjukkan bakatnya dan tentu saja kalah dengan yang tidak berbakat di bidang ini namun ia terampil. Namun jika orang ini rajin berlatih, maka ia tidak hanya menjadi seorang pianis. Ia juga bisa menjadi seorang composer ataupun pencipta lagu. Berbeda dengan orang yang hanya terampil, bakat melahirkan naluri yang menghasilkan nilai lebih. Sedangkan orang yang terampil hanya maksimal sebagai seorang pemain atau player. Inilah potensi diri yang dapat kita peroleh dari kekuatan metafisika.

Dalam usaha kita mengenali potensi yang kita miliki tentu saja banyak terdapat faktor-faktor yang menjadi penghambat. Di antaranya adalah:

1. Faktor penghambat dari lingkungan

Adalah sistem yang dianut oleh lingkungan di sekitar kita, baik itu di sekolah maupun dilingkungan rumah kita. Semisal adanya senioritas di sekolah yang menyebabkan prestasi kita tidak dapat berkembang.

2. Faktor penghambat dari tiap individu

Merupakan faktor yang menyebabkan kita enggan untuk instropeksi diri karena terkadang kita tidak mau menerima kenyataan. Misalnya saja faktor tujuan hidup dan usia.

3. Faktor tujuan hidup yang tidak/belum tergambar dengan jelas

Merupakan faktor motivasi dan faktor keengganan untuk menelaah diri. Terkadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.

4. Faktor usia

Terkadang orang yang sudah tua dalam usia tidak dapat melihat akan kearifan dan kebijaksanaan yang dapat dicapainya. Mereka cenderung memandang bahwa usia muda lebih hebat karena produktif.

Kita dapat mengenali potensi apa yang terdapat pada diri kita melalui berbagai cara. Di sini kami akan uraikan 2 pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengenali potensi diri kita, yaitu:

  1. Melakukan analisa diri, yakni dengan cara:
  2. Mengenali diri (baik kelebihan maupun kelemahan), menurut penilaian diri sendiri.
  3. Mengenali diri (baik kelebihan maupun kelemahan), menurut penilaian orang lain.
  4. Membandingkan dan mengevaluasinya.
  5. Melakukan perbaikan setiap saat.
  6. Melakukan uji diri dengan melakukan knowing by doing. Prinsipnya adalah:
  7. Kita tidak tahu persis batas kemampuan kita kecuali kita melakukannya sendiri (lakukan dan bekerja keras).
  8. Setelah melakukannya barulah kita mengerti sejauh mana kemampuan kita.
  9. Setelah mencobanya barulah kita tahu, cocok tidaknya sebuah pekerjaan itu bagi kita.

Cermat Melihat Peluang

Yang terpenting dari hidup ini adalah bagaimana kita memanfaatkan usia dengan maksimal dan tidak ada waktu yang terbuang percuma. Karena sesungguhnya waktu terus berjalan dan tidak menunggu kita. Lalu bagaimana kita memanfaatkan waktu yang ada dengan maksimal?

Mulailah sejak saat ini, dari diri kita sendiri untuk membuka diri dan mengenali potensi yang kita miliki. Mulailah melatih bakat yang kita miliki sehingga kita tidak hanya mempunyai bakat yang terpendam ataupun hanya terampil melakukan sesuatu, namun kita bisa menjadi manusia dengan bakat dan ketrampilan yang terasah dengan baik.

Inilah yang membuat kita bisa dengan cermat melihat peluang yang ada. Bagi siswa yang telah mengenali bakatnya, ia tidak akan pernah salah pililh ke arah mana ia akan mencapai tujuan hidupnya. Langkahnya mantap dan tepat terus ke depan. Tidak berbelok ke sana kemari, karena masih belum yakin akan kemampuannya sendiri sehingga bingung arah mana yang akan dituju. Ia tidak akan bisa cermat dalam melihat peluang-peluang yang ada karena disibukkan dengan dirinya sendiri.

Siswa yang memutuskan untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, tentu langsung memilih program yang sesuai dengan bakat yang telah ia ketahui. Ia paham benar bahwa dengan mengikuti pendidikan tersebut, ia dapat mengasah potensi dirinya sehingga menjadi ahli di bidang tersebut.

Siswa yang memutuskan untuk langsung bekerja setelah keluar dari SMA, lepas ia bekerja di suatu perusahaan ataupun berwirausaha; juga akan benar-benar paham ke mana ia – dengan bakat yang dimilikinya – akan mengambil langkah. Ia juga paham benar bahwa bekerja di perusahaan yang sesuai dengan bakat yang ia miliki, akan membuatnya memiliki keahlian yang makin terasah. Begitu juga dengan sang wirausahawan. Ia akan benar-benar menikmati laju usaha yang ia rintis, karena ia tahu benar bahwa usahanya sesuai dengan bakat yang ia miliki. Ia akan selalu menciptakan inovasi-inovasi dari naluri bisnisnya. Setiap waktu yang ia lalui, semakin membuat dirinya terampil dalam mengolah usahanya.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa tanpa mengetahui potensi diri kita, kita akan berjalan tak tentu arah dalam mencapai apa yang kita inginkan. Tujuan hidup kita hanya sekedar harapan atau impian. Waktu akan terbuang dengan percuma. Namun jika kita memahami potensi yang kita miliki, kita akan menjadi manusia yang berkualitas. Kita akan memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain, dan dengannya kita dapat menolong orang lain yang membutuhkannya. Manusia yang berkualitas selalu menjadi panutan dan tumpuan masyarakat sehingga dimana pun ia berada akan bermanfaat bagi orang lain.

M.FAIZAL ADITYA
44308010070

MENGENALI PELUANG DAN MEMILIH JENIS USAHA MELALUI POTENSI DIRI

Mengenali Potensi Diri

Azis Writes: ”Mungkin, ada di antara kita yang masih belum tahu bagaimana sebenarnya potensi kita, dengan kata lain apa sebenarnya kelemahan dan kekuatan diri kita. Jangankan kita, para ilmuwan (seperti psikologi) masih bingung mengenal siapa manusia. Bahkan lebih tragis lagi manusia dianggap menyimpan berbagai misteri, dan menyebutnya sebagai black box?”

Alexis Carel (1976) menuliskan tentang betapa keringnya pengetahuan manusia terhadap dirinya sendiri dalam sebuah buku ”A Man Unknown”. ”Berabad-abad lamanya manusia gagal mengenal manusia,” begitu kata Emha Ainun Najib dalam sebuah puisinya. Padahal menjawab siapa manusia menjadi bagian penting bagi manusia itu sendiri.

Potensi diri manusia ibarat Gunung Es di lautan, yang muncul ke permukaan hanya sedikit sedangkan yang lain tertutup oleh lautan. Manusia memiliki potensi diri yang luar biasa bila kita dapat mengasahnya, melatih atau memanfaatkan dengan tepat dan benar.

Potensi diri manusia terdiri atas kekuatan fisik yang di kontrol oleh otak, dan kekuatan metafisika yang dikontrol oleh hati nurani. Potensi ini merupakan alat yang mampu membantu manusia agar terlepas dari kemelaratan dan kemiskinan, jadi jangan kita sia-siakan anugerah Tuhan tersebut. Kemiskinan dan kemelaratan manusia bukan nasib atau takdir, namun lebih merupakan bentuk ketidaktahuan dan kemalasan manusia dalam mengenali, menggali, serta memanfaatkan potensi dirinya.

Potensi dari kekuatan fisik lebih sering kita gunakan untuk menjalankan rutinitas kita sehari-hari. Dari rutinitas itu kita mendapatkan apa yang dinamakan kebiasaan, dan hal ini dapat membentuk karakter diri kita. Jika kita mengasahnya dengan cara-cara yang benar maka kita akan mendapat banyak ketrampilan. Misalnya, seseorang yang rajin melatih dirinya untuk memainkan piano, maka ia akan dikenal orang sebagai seorang pianis. Dari kebiasaannya berlatih maka ia mempunyai ketrampilan untuk memainkan piano. Inilah potensi diri yang dapat kita peroleh dari kekuatan fisik.

Berikutnya adalah potensi dari kekuatan metafisika. Dalam kehidupan sehari-hari sering kita dengar bahwa hanya orang tertentu yang diberi potensi ini, yaitu Bakat. Sebenarnya pendapat ini kurang benar, karena semua orang memiliki bakat. Hanya saja kita belum mengenalnya, maka tentu saja tidak juga dapat menggalinya. Munculnya bakat tidaklah sama. Pada beberapa orang, bakat langsung timbul ke permukaan; dan pada sebagian besar orang, bakat itu tidak langsung muncul ke permukaan. Jika kita menggali serta mengasah dengan tepat dan benar, maka kita akan mempunyai naluri yang hebat. Misalnya, serupa dengan contoh di atas. Seseorang yang sebenarnya mempunyai bakat menjadi pianis, namun karena ia tidak rajin berlatih maka ia tidak akan pernah bisa menunjukkan bakatnya dan tentu saja kalah dengan yang tidak berbakat di bidang ini namun ia terampil. Namun jika orang ini rajin berlatih, maka ia tidak hanya menjadi seorang pianis. Ia juga bisa menjadi seorang composer ataupun pencipta lagu. Berbeda dengan orang yang hanya terampil, bakat melahirkan naluri yang menghasilkan nilai lebih. Sedangkan orang yang terampil hanya maksimal sebagai seorang pemain atau player. Inilah potensi diri yang dapat kita peroleh dari kekuatan metafisika.

Dalam usaha kita mengenali potensi yang kita miliki tentu saja banyak terdapat faktor-faktor yang menjadi penghambat. Di antaranya adalah:

1. Faktor penghambat dari lingkungan

Adalah sistem yang dianut oleh lingkungan di sekitar kita, baik itu di sekolah maupun dilingkungan rumah kita. Semisal adanya senioritas di sekolah yang menyebabkan prestasi kita tidak dapat berkembang.

2. Faktor penghambat dari tiap individu

Merupakan faktor yang menyebabkan kita enggan untuk instropeksi diri karena terkadang kita tidak mau menerima kenyataan. Misalnya saja faktor tujuan hidup dan usia.

3. Faktor tujuan hidup yang tidak/belum tergambar dengan jelas

Merupakan faktor motivasi dan faktor keengganan untuk menelaah diri. Terkadang manusia takut untuk menerima kenyataan bahwa ia memiliki kekurangan ataupun kelebihan pada dirinya.

4. Faktor usia

Terkadang orang yang sudah tua dalam usia tidak dapat melihat akan kearifan dan kebijaksanaan yang dapat dicapainya. Mereka cenderung memandang bahwa usia muda lebih hebat karena produktif.

Kita dapat mengenali potensi apa yang terdapat pada diri kita melalui berbagai cara. Di sini kami akan uraikan 2 pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengenali potensi diri kita, yaitu:

  1. Melakukan analisa diri, yakni dengan cara:
  2. Mengenali diri (baik kelebihan maupun kelemahan), menurut penilaian diri sendiri.
  3. Mengenali diri (baik kelebihan maupun kelemahan), menurut penilaian orang lain.
  4. Membandingkan dan mengevaluasinya.
  5. Melakukan perbaikan setiap saat.
  6. Melakukan uji diri dengan melakukan knowing by doing. Prinsipnya adalah:
  7. Kita tidak tahu persis batas kemampuan kita kecuali kita melakukannya sendiri (lakukan dan bekerja keras).
  8. Setelah melakukannya barulah kita mengerti sejauh mana kemampuan kita.
  9. Setelah mencobanya barulah kita tahu, cocok tidaknya sebuah pekerjaan itu bagi kita.

Cermat Melihat Peluang

Yang terpenting dari hidup ini adalah bagaimana kita memanfaatkan usia dengan maksimal dan tidak ada waktu yang terbuang percuma. Karena sesungguhnya waktu terus berjalan dan tidak menunggu kita. Lalu bagaimana kita memanfaatkan waktu yang ada dengan maksimal?

Mulailah sejak saat ini, dari diri kita sendiri untuk membuka diri dan mengenali potensi yang kita miliki. Mulailah melatih bakat yang kita miliki sehingga kita tidak hanya mempunyai bakat yang terpendam ataupun hanya terampil melakukan sesuatu, namun kita bisa menjadi manusia dengan bakat dan ketrampilan yang terasah dengan baik.

Inilah yang membuat kita bisa dengan cermat melihat peluang yang ada. Bagi siswa yang telah mengenali bakatnya, ia tidak akan pernah salah pililh ke arah mana ia akan mencapai tujuan hidupnya. Langkahnya mantap dan tepat terus ke depan. Tidak berbelok ke sana kemari, karena masih belum yakin akan kemampuannya sendiri sehingga bingung arah mana yang akan dituju. Ia tidak akan bisa cermat dalam melihat peluang-peluang yang ada karena disibukkan dengan dirinya sendiri.

Siswa yang memutuskan untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi, tentu langsung memilih program yang sesuai dengan bakat yang telah ia ketahui. Ia paham benar bahwa dengan mengikuti pendidikan tersebut, ia dapat mengasah potensi dirinya sehingga menjadi ahli di bidang tersebut.

Siswa yang memutuskan untuk langsung bekerja setelah keluar dari SMA, lepas ia bekerja di suatu perusahaan ataupun berwirausaha; juga akan benar-benar paham ke mana ia – dengan bakat yang dimilikinya – akan mengambil langkah. Ia juga paham benar bahwa bekerja di perusahaan yang sesuai dengan bakat yang ia miliki, akan membuatnya memiliki keahlian yang makin terasah. Begitu juga dengan sang wirausahawan. Ia akan benar-benar menikmati laju usaha yang ia rintis, karena ia tahu benar bahwa usahanya sesuai dengan bakat yang ia miliki. Ia akan selalu menciptakan inovasi-inovasi dari naluri bisnisnya. Setiap waktu yang ia lalui, semakin membuat dirinya terampil dalam mengolah usahanya.

Dari uraian di atas, jelaslah bahwa tanpa mengetahui potensi diri kita, kita akan berjalan tak tentu arah dalam mencapai apa yang kita inginkan. Tujuan hidup kita hanya sekedar harapan atau impian. Waktu akan terbuang dengan percuma. Namun jika kita memahami potensi yang kita miliki, kita akan menjadi manusia yang berkualitas. Kita akan memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain, dan dengannya kita dapat menolong orang lain yang membutuhkannya. Manusia yang berkualitas selalu menjadi panutan dan tumpuan masyarakat sehingga dimana pun ia berada akan bermanfaat bagi orang lain.

Jumat, 23 Oktober 2009

Prinsip Dagang Orang Cina (Mochamad Ibnu Syina - 44308010031)

Mochamad Ibnu Syina

44308010031


Orangcina cenderung menggeluti perdagangan karena hal itu adalah car untukmeningkatkan status sosial dan kedudukannya dalam masyarakat. Adabeberapa faktor lain yang dominan dalam membentuk minat ,sikap,keterampilan, dan keberhasilan dagang orang cina. Di antaranya adalahlingkungan sekitar, persaingan ,kepercayaan,dan tuntutan hidup. Begitujuga dengan tekanan dan survival (harus mempertahankan hidup)juga turutmemberikan kontribusi atas keberhasilan orang cina dalam kegiatanperdagangan dan bisnis.

Prinsip-prinsip selalu digunakan orang cina untuk menilai kewibawaan seorang pelanggan :

a. Agresif

Dalam kegiatan perdagangan,tidak ada konsep kompromi dan bertenggangrasa terutama jika berkenaan dengan kualitas barang,untung,dan rugi.Dalam kegiatan dagang ,pedagang harus tahu bagaimana membedakan antaraurusan pribadi dan kegiatan perdagangan.

b. Jangan melepaskan peluang

Peluang hanya datang sekali dan tidask untuk kedua kalinya. Pedagangharus cepat bertindak. Orang suka bekerja cepat. Meereka tidak sukamembuang-buang waktu. Apabila bekerja, mereka akan mencurahkan seluruhpikiran untuk menyukseskannya.

c. Berani Mengambil Resiko

Berani megambil resiko termasuk resiko gagal,rugi ataupun jatuhnyausaha dagangnya. Berdagang adalah suatu kegiatan yang penuh denganresiko. Setiap kegiatan perdagangan perlu dulakukan dengansungguh-sungguh,bukannya dilakukan secara sambil lalu. Orang yangberani harus berani mencoba,membuka dan memajukan kegiatanperdagangannya. Musuh utama para pedagang adalah takut bersaing,mencari bisnis baru, dan menghadapi kegagalan. Tanpa memahami prinsipberikut ini, pedagang akam kalah dan dikalahkan. Dengan memeganng padaprinsip ‘’biar kalah tetapi jangan gagal’’,pedagang pasti akan bangkitkembali.

d. Tahan Banting

Berdagang menuntut pengorbanan yang banyak, seperti waktu ,tenaga,uangdan sebagainya. Mengurus perdagangan memeerlukan orang yang mempunyaistmina yang kuat. Selain itu,mereka juga harus mempunyai mental danjiwa yang kukuh untuk menghadapi bentuk tekanan apa pun . bagi orangcina untuk berhasilan , seseorang harus mengalami rasa akit ,kasusahandan jugapenderitaan terlebih dahulu.

e. Jangan Menyerah pada Nasib

Orang cina percaya , hidup seumpama roda. Sebentar di atas danadakalanya di bawah. Pedagang harus bersikap terbuka dan berlaku dadaapabila berhadapan dengan situasi yang sulit. Dengan demikian barulahmereka bisa mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapinya.

f. Semangat Berjuang

Pedagangan adalah fighter(petarung) dan survivor(punya cara untukbertahan hidup). Mereka harus selalu bersamangat dengan apa yangdilakukannya. Sebagainya pejuang, pedagang harus senantiasa waspada danberjaga –jaga dalam mengatur kegiatan perdagangan. Perdagangan ibaratperjuang yang menuntut pengorbanan. Keenam prinsip ini harus diterapkanperdagangan

Kreatif Dan Inovasi Dalam Usaha (Mochamad Ibnu Syina - 44308010031)



Mochamad Ibnu Syina
44308010031

Hubungan Kreatifitas, Inovasi dengan Kewirausahaan

mungkin sedikit informasi ini membantu rekan atau teman yang ingin mengetahui sedikit mengenai bidang kewirausahaan. adapun informasi ini saya dapatkan saat saya mengambil mata kuliah kewirausahaan dikampus saya..

Inovasi
Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi yang baru. Konsep kebaruan ini berbeda bagi kebanyakan orang karena sifat nya relative (apa yang dianggap baru oleh seseorang atau pada suatu konteks dapat menjadi sesuatu yang meruapakan lama bagi orang lain dalam konteks lain).
Inovasi adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang menambah
atau menciptakan nilai-nilai manfaat(social/ekonomik) (Gde Raka,2001). Untuk menghasilkan perilaku inofatif seseorang harus melihat inovasi secara mendasar sebagai proses yang dapat dikelola (John Adair,1996)

Kreativitas
Kreativitas merupakan memikirkan sesuatu,kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

Kreatif
Menghadirkan sesuatu benda atau hal yang sebelumnya sama sekali belum ada untuk dipergunakan. Ide yang kratif dikaitkan dengan ide yang baru paling tidak untuk orang yang bersangkutan Ide kreatif ini dapat melibatkan sebuah usaha penggabungan du ahal atau lebih ide-ide secara langsung (John Adair,1996)

Krativitas dan inovasi
Inovasi dan kerativitas berbeda wilayah domain yang sama,teapi memiliki batasan yang tegas. Kreatifitas merupakan langkah pertama menuju inovasi yang terdiri atas berbagai tahap. Kreatifitas berkaitan dengan produksi kebaruan dan ide yang bermanfaat sedangkan inovasi berkaitan dengan produksi atau adopsi ide yang bermanfaat dan implementasinya.

Wirausaha
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.

Kewirausahaan
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun,gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.
Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan
nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki
adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),
kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung
risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya. Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
a.Melakukan proses/ teknik baru (the new technik)
b.Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),
c.Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),
d.Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar
e.Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton).

10 hal gila yang kita inginkan (Mochamad Ibnu Syina - 44308010031




Mochamad Ibnu Syina
44308010031
  1. mobil yang memakai energi tenaga surya
  2. permen karet manis terus sampai MATI
  3. lapangan futsal dalam air
  4. baju BUNGLON (bisa berubah warna)
  5. sepatu terbang
  6. mesin waktu
  7. baterai handphone yang gak bisa abis - abis
  8. alat pembaca pikiran orang
  9. kacamata transparan
  10. jam GPS (jam yang menggunakan sistem GPS)

Rabu, 21 Oktober 2009

10 hal gila yang kita inginkan

M.FAIZAL ADITYA
44308010070











  1. mobil yang bisa jalan di air
  2. permen karet manis terus sampai MATI
  3. piring serba guna (bisa berubah menjadi gelas)
  4. baju BUNGLON (bisa berubah warna)
  5. microphone pen (pulpen yang punya fungsi menjadi microphone)
  6. mesin waktu
  7. baterai handphone yang g bisa abis - abis
  8. digital kamera yg bisa langsung jadi
  9. sepeda terbang
  10. jam GPS (jam yang menggunakan sistem GPS)

Sabtu, 17 Oktober 2009

Kreatif dan inovasi dalam usaha

M.FAIZAL ADITYA..44308010070

Hubungan Kreatifitas, Inovasi dengan Kewirausahaan

mungkin sedikit informasi ini membantu rekan atau teman yang ingin mengetahui sedikit mengenai bidang kewirausahaan. adapun informasi ini saya dapatkan saat saya mengambil mata kuliah kewirausahaan dikampus saya..

Inovasi
Inovasi adalah proses menemukan atau mengimplementasikan sesuatu yang baru ke dalam situasi yang baru. Konsep kebaruan ini berbeda bagi kebanyakan orang karena sifat nya relative (apa yang dianggap baru oleh seseorang atau pada suatu konteks dapat menjadi sesuatu yang meruapakan lama bagi orang lain dalam konteks lain).
Inovasi adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang menambah
atau menciptakan nilai-nilai manfaat(social/ekonomik) (Gde Raka,2001). Untuk menghasilkan perilaku inofatif seseorang harus melihat inovasi secara mendasar sebagai proses yang dapat dikelola (John Adair,1996)

Kreativitas
Kreativitas merupakan memikirkan sesuatu,kemampuan seseorang untuk
melahirkan sesuatu yang baru baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relative berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya.

Kreatif
Menghadirkan sesuatu benda atau hal yang sebelumnya sama sekali belum ada untuk dipergunakan. Ide yang kratif dikaitkan dengan ide yang baru paling tidak untuk orang yang bersangkutan Ide kreatif ini dapat melibatkan sebuah usaha penggabungan du ahal atau lebih ide-ide secara langsung (John Adair,1996)

Krativitas dan inovasi
Inovasi dan kerativitas berbeda wilayah domain yang sama,teapi memiliki batasan yang tegas. Kreatifitas merupakan langkah pertama menuju inovasi yang terdiri atas berbagai tahap. Kreatifitas berkaitan dengan produksi kebaruan dan ide yang bermanfaat sedangkan inovasi berkaitan dengan produksi atau adopsi ide yang bermanfaat dan implementasinya.

Wirausaha
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.

Kewirausahaan
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata secara kreatif.

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
Namun,gagasan-gagasan yang baikpun, jika tidak diimplementasikan dalam
kehidupan sehari-hari, hanya akan menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang jenius umumnya membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan inovasi agar laku di pasar.
Inovasi yang dibutuhkan adalah kemampuan wirausahawan dalam menambahkan
nilai guna/nilai manfaat terhadap suatu produk dan menjaga mutu produk dengan memperhatikan “market oriented” atau apa yang sedang laku dipasaran. Dengan bertambahnya nilai guna atau manfaat pada sebuah produk, maka meningkat pula daya jual produk tersebut di mata konsumen, karena adanya peningkatan nilai ekonomis bagi produk tersebut bagi konsumen.
Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki
adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.
Seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start up),
kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung
risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya. Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:
a.Melakukan proses/ teknik baru (the new technik)
b.Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),
c.Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),
d.Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar
e.Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton).


1. Kemampuan untuk mengembangkan fokus yang jelas.
Anda harus tahu betul apa yang membuat usaha Anda berbeda dari para pesaing. Kembangkan sebuah visi dan laksanakan, jangan beralih dari satu ide ke ide yang lain. Banyak pengusaha gagal karena mereka merasa bahwa ide baru yang mereka temukan lebih menarik daripada yang mereka jalankan sekarang.

2. Harapan yang realistis.
Jika Anda melakukan diet dan berharap bisa menurunkan berat badan lima kilo pe rminggu, Anda pasti akan kecewa dan menyerah. Jika tujuan Anda lebih realistis, kemungkinan besar Anda akan tetap berpegang padanya dan berhasil. Sangat jarang ada orang yang “kaya mendadak”.

3. Kemauan untuk membuat rencana.
Para pengusaha paling sukses adalah orang-orang yang memiliki tujuan dan rencana yang jelas untuk meraihnya. Mereka mempelajari pasar, persaingan, dan mekanismenya, serta bersedia mempelajari sungguh-sungguh semua kendala yang mungkin akan dihadapi.

Aditya birthday awsome!!!!!





habis duitnya adit tapi bertambah rasa persahabatan!yeey :)
selamat ulang tahun ya M.Faisal aditya semoga tambah sukses buat kedepannya

Minggu, 11 Oktober 2009

PRINSIP DAGANG ORANG CINA

M.FAIZAL ADITYA 44308010070

Orangcina cenderung menggeluti perdagangan karena hal itu adalah car untukmeningkatkan status sosial dan kedudukannya dalam masyarakat. Adabeberapa faktor lain yang dominan dalam membentuk minat ,sikap,keterampilan, dan keberhasilan dagang orang cina. Di antaranya adalahlingkungan sekitar, persaingan ,kepercayaan,dan tuntutan hidup. Begitujuga dengan tekanan dan survival (harus mempertahankan hidup)juga turutmemberikan kontribusi atas keberhasilan orang cina dalam kegiatanperdagangan dan bisnis.

Prinsip-prinsip selalu digunakan orang cina untuk menilai kewibawaan seorang pelanggan :

a. Agresif

Dalam kegiatan perdagangan,tidak ada konsep kompromi dan bertenggangrasa terutama jika berkenaan dengan kualitas barang,untung,dan rugi.Dalam kegiatan dagang ,pedagang harus tahu bagaimana membedakan antaraurusan pribadi dan kegiatan perdagangan.

b. Jangan melepaskan peluang

Peluang hanya datang sekali dan tidask untuk kedua kalinya. Pedagangharus cepat bertindak. Orang suka bekerja cepat. Meereka tidak sukamembuang-buang waktu. Apabila bekerja, mereka akan mencurahkan seluruhpikiran untuk menyukseskannya.

c. Berani Mengambil Resiko

Berani megambil resiko termasuk resiko gagal,rugi ataupun jatuhnyausaha dagangnya. Berdagang adalah suatu kegiatan yang penuh denganresiko. Setiap kegiatan perdagangan perlu dulakukan dengansungguh-sungguh,bukannya dilakukan secara sambil lalu. Orang yangberani harus berani mencoba,membuka dan memajukan kegiatanperdagangannya. Musuh utama para pedagang adalah takut bersaing,mencari bisnis baru, dan menghadapi kegagalan. Tanpa memahami prinsipberikut ini, pedagang akam kalah dan dikalahkan. Dengan memeganng padaprinsip ‘’biar kalah tetapi jangan gagal’’,pedagang pasti akan bangkitkembali.

d. Tahan Banting

Berdagang menuntut pengorbanan yang banyak, seperti waktu ,tenaga,uangdan sebagainya. Mengurus perdagangan memeerlukan orang yang mempunyaistmina yang kuat. Selain itu,mereka juga harus mempunyai mental danjiwa yang kukuh untuk menghadapi bentuk tekanan apa pun . bagi orangcina untuk berhasilan , seseorang harus mengalami rasa akit ,kasusahandan jugapenderitaan terlebih dahulu.

e. Jangan Menyerah pada Nasib

Orang cina percaya , hidup seumpama roda. Sebentar di atas danadakalanya di bawah. Pedagang harus bersikap terbuka dan berlaku dadaapabila berhadapan dengan situasi yang sulit. Dengan demikian barulahmereka bisa mencari jalan keluar atas masalah yang dihadapinya.

f. Semangat Berjuang

Pedagangan adalah fighter(petarung) dan survivor(punya cara untukbertahan hidup). Mereka harus selalu bersamangat dengan apa yangdilakukannya. Sebagainya pejuang, pedagang harus senantiasa waspada danberjaga –jaga dalam mengatur kegiatan perdagangan. Perdagangan ibaratperjuang yang menuntut pengorbanan. Keenam prinsip ini harus diterapkanperdagangan